Sistem Informasi Manajemen 1 #
Pertemuan ke 9 :
Keamanan dan Kontrol Sistem Informasi
Keamanan Sistem
Keamanan Sistem mengacu pada
perlindungan terhadap semua sumber daya informasi perusahaan dari ancaman oleh
pihak-pihak yang tidak berwenang.
Tujuan-tujuan Keamanan ; dimaksudkan
untuk mencapai 3 tujuan utama , yaitu :
1. Kerahasiaan, perusahaan berusaha
melindungi data dan informasi dari orang-orang yang tidak berhak.
2. Ketersediaan, tujuan CBIS adalah
menyediakan data dan informasi bagi mereka yang berwenang untuk menggunakannya.
3. Integritas, semua subsistem CBIS
harus menyediakan gambaran akurat dari sistem fisik yang diwakilinya.
Pengendalian Akses ; dicapai melalui
suatu proses 3 langkah, yang mencakup :
1. Indentifikasi User.
2. Pembuktian Keaslian User.
3. Otorisasi User.
Strategi Pengulangan Biaya Manajemen
Informasi
Strategi yang paling banyak
dimanfaatkan adalah :
1. Strategi Konsolidasi, dapat
diikuti dengan mengurangi jumlah lokasi sumber daya informasi yang terpisah.
Alasannya adalah sejumlah kecil pemusatan sumber daya yang besar dapat
beroperasi lebih efisien dari pada banyak pemusatan sumber daya yang kecil.
2. Downsizing, adalah transfer
berbagai aplikasi berbasis komputer perusahaan dari konfigurasi peralatan
besar, seperti mainframe ke platform yang lebih kecil seperti komputer mini.
Dalam beberapa kasus, platform yang lebih kecil tetap berada dalam IS, dan
dalam kasus lain ditempatkan di area pemakai. Pemindahan ke sistem yang kurang
mahal tetapi penuh daya ini disebut Smartsizing. Keuntungan downsizing : sistem
yang user friendly.
3. Outsourcing, ukuran pemotongan
biaya yang dapat berdampak lebih besar bagi IS dari pada downsizing adalah
outsourcing. Outsourcing adalah mengkontrakkan keluar semua atau sebagian
operasi komputer perusahaan kepada organisasi jasa di luar perusahaan.
Jasa-jasa yang ditawarkan
Outsourcers mencakup :
q Entry data dan pengolahan
sederhana.
q Kontrak pemrograman.
q Manajemen fasilitas, operasi
lengkap dari suatu pusat komputer.
q Integrasi sistem, adalah kinerja
semua tugas-tugas siklus hidup pengembangan sistem.
q Dukungan operasi untuk
pemeliharaan, pelayanana atau pemulihan dari bencana.
Pentingnya pengendalian Sistem
Informasi
Untuk berfungsi secara efektif dan
efisien, sebuah business harus mempunyai sistem informasi manajemen yang valid,
akurat, lengkap, tepat waktu dan tepat guna. Dengan demikian manajemen, aktor
yang menjadi pemegang peranan penting dari keberhasilan sesuatu perusahaan,
dapat mengambil keputusan yang optimal berdasarkan informasi yang dapat
diandalkan. Sesuai dengan laju perkembangan teknologi informasi, sistem
informasi manajemen masa kini pada umumnya telah didukung oleh komputer di
dalam suatu kegiatan usaha adalah sangat tergantung pada situasi dan kondisi
dari masing-masing perusahaan. Ada perusahaan yang tidak bisa berfungsi sama
sekali kalau komputernya macet, karena memekai sistem informasi manajemen yang
sangat bergantung pada komputer (computer dominant firm); dan ada pula
perusahaan yang tetap bisa beroperasi seperti biasa, meskipun komputernya
musnah terkena bencana, sebab sistem informasi manajemennya memang kurang
bergantung pada peran komputer (computer minor firm).
Tugas pengendalian dalam Sistem
Informasi yang terdiri dari :
Kontrol proses pengembangan
Model Sistem Informasi Sumber Daya
Informasi
Pengertian :
Sistem yang menyediakan informasi
mengenai sumber daya informasi perusahaan kepada para pemakai diseluruh
perusahaan.
Subsistem Input :
1. Sistem Informasi Akuntansi ;
mengumpulkan data internal yang menjelaskan unit jasa informasi dan data
lingkungan yang menjelaskan transaksi unit tersebut dengan para pemasoknya.
2. Subsistem Riset Sumber Daya
Informasi ; menjelaskan kegiatan yang terdiri dari proyek-proyek riset didalam
perusahaan yang selanjutnya menentukan kebutuhan user dan kepuasan user.
3. Subsistem Intelijen Sumber Daya
Informasi ; menjelaskan fungsi yang berhubungan dengan pengumpulan informasi
dan elemen-elemen di lingkungan perusahaan khususnya elemen-elemen yang
berinteraksi dengan jasa informasi.
Elemen-elemen ini meliputi :
q Pemerintah.
q Pemasok.
q Serikat Pekerja.
q Masyarakat Global.
q Pelanggan.
q Pesaing.
q Masyarakat Keuangan.
q Pemegang Saham.
Subsistem Output :
1. Subsistem Perangkat Keras ;
menyiapkan output informasi yang menjelaskan sumber daya perangkat keras.
Perangkat Lunak yang digunakan dalam subsistem ini dapat berupa query language,
pembuatan laporan dan model matematika.
2. Subsistem Perangkat Lunak ;
menyiapkan output informasi yang menjelaskan sumber daya perangkat lunak.
Output informasi terutama berbentuk jawaban atas database query dan laporan
periodik.
3. Subsistem Sumber Daya Manusia ;
menyediakan informasi tentang para spesialis informasi perusahaan.
4. Subsistem Data dan Informasi ;
menyiapkan output yang menjelaskan sumber daya data dan informasi yang berada
di database pusat.
5. Subsistem Sumber Daya
Terintegrasi ; menyatukan informasi yang menjelaskan sumber daya hardware,
software, SDM serta data dan informasi.
Mencapai Kualitas Manajemen Jasa
Informasi
Konsep TQM (Total Quality
Management) sering diasosiasikan dengen proses manufaktur. Namun dasar yang
sama dapat diterapkan pada produk dan jasa apapun termasuk yang ditawarkan oleh
IS.
Kontrol desain sistem
Kontrol pengoperasian sistem
Kontrol pengoperasian system
didasarkan pada struktur organisasional dari departemen operasi, aktivitas dari
unit yang ada dalam departemen tersebut.
Kontrol yang memberikan kontribusi
terhadap tujuan ini dapat diklasifikasikan menjadi lima area :
Struktur organisasional
Kontrol perpustakaan
Pemeliharaan peralatan
Kontrol lingkungan dan kemanan
fasilitas
Perencanaan disaster, meliputi area
:
Rencana keadaan darurat (emergency
plan)
Rencana back-up
Rencana record penting (vital record
plan)
Rencana recovery (recovery plan)
Pertemuan 10 & 11 :
Siklus Hidup Sistem
Siklus hidup sistem (system life
cycle – SLC) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem
atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering disebut dengan
pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan
sistem. Dilakukan dengan strategi Top-Down Design.
Dasar Perencanaan Sistem Informasi
Berbasis Komputer
Implementasi sistem informasi
berbasis komputer merupakan aktivitas yang berskala luas yang melibatkan orang
dan fasilitas yang banyak, uang dan peralatan dalam jumlah yang besar, dan waktu
yang panjang.
Perencanaan Sistem Informasi
Berbasis Komputer juga mempunyai manfaat, yaitu:
- Memberikan dasar pengontrolan.
- Mendefinisikan lingkup proyek;
- Mengatur urutan tugas;
- Mengetahui bidang masalah yang potensial;
Siklus Hidup Sistem
Siklus hidup sistem (system life
cycle ± SLC) adalah proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem
atau subsistem informasi berbasis komputer. SLC sering disebut dengan
pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan
sistem. Dilakukan dengan strategi Top-Down Design.
Tahapan siklus hidup system yaitu :
REPORT THIS AD
REPORT THIS AD
Fase Perencanaan
Menunjukan setiap langkah yang harus dilakukan dan mengidentifikasi tanggung jawab manajer dan spesialis informasi dalam hal ini adalah analis system. Fase ini dimulai dengan mendefinisikan masalah dan dilanjutkan dengan sistem penunjukan objektif dan paksaan. Di sini sistem analis memimpin studi yang mungkin terjadi dan mengemukakan pelaksanaannya pada manajer.
Fase Analisis dan Desain
Ketika perencanaan selesai dan mekanisme pengendalian telah berjalan, tim proyek beralih pada analisis sistem yang telah ada. Analisis sistem adalah penelitian atas sistem yang telah ada dengan tujuan untuk merancang sistem baru atau diperbarui.
Adapun tahapanya yaitu:
- Mengumumkan Penelitian Sistem
- Mengorganisasikan Tim Proyek
- Mendefinisikan Kebutuhan Informasi
- Mendefinisikan Kinerja Sistem
- Menyiapkan Usulan Rancangan
- Menerima atau Menolak Proyek Rancangan
Fase Implementasi
Dalam tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk :
- Melakukan kegiatan spesifikasi rancangan
logikal ke dalam kegiatan yang sebenarnya dari sistem informasi yang akan
dibangunnya atau dikembangkannya.
- Mengimplementasikan sistem yang baru.
- Menjamin bahwa sistem yang baru dapat
berjalan secara optimal.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap
implementasi ini adalah :
Programming & Testing
- Tujuan : Mengkonversikan perancangan
logikal ke dalam kegiatan operasi coding dengan menggunakan bahasa
pemograman tertentu, dan mengetest semua program serta memastikan semua
fungsi / modul program dapat berjalan secara benar.
- Hasil : Coding program dan spesifikasi
program.
REPORT THIS AD
Training
- Tujuan : Memimpin (conduct) pelatihan
dalam menggunakan sistem persiapan lokasi latihan dan tugas-tugas lain
yang berhubungan dengan pelatihan (buku-buku panduan sistem).
- Hasil : Rencana pelatihan sistem,
modul-modul katihan dan sebagainya.
System Changeover
- Tujuan : Merubah pemakaian sistem lama ke
sistem bari dari sistem informasi yang berhasil dibangun.Perubahan sistem
merupakan tanggungjawab team designer ke pemakai siste (user
organization).
- Hasil : Rencana (jadwal dan metode)
perubahan sistem (contract).
Fase Operasi
Tahap penggunaan terdiri dari 5
langkah, yaitu :
1. Menggunakan sistem
Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan.
Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan.
2. Audit sistem
Setelah sistem baru mapan, penelitian formal dilakukan untuk menentukan seberapa baik sistem baru itu memenuhi kriteria kinerja. Studi tersebut dikenal dengan istilah penelaahan setelah penerapan (post implementation review). Hasil audit dilaporkan kepada CIO, SC MIS dan pemakai. Proses tersebut diulangi, mungkin setahun sekali, selama penggunaan sistem berlanjut.
Setelah sistem baru mapan, penelitian formal dilakukan untuk menentukan seberapa baik sistem baru itu memenuhi kriteria kinerja. Studi tersebut dikenal dengan istilah penelaahan setelah penerapan (post implementation review). Hasil audit dilaporkan kepada CIO, SC MIS dan pemakai. Proses tersebut diulangi, mungkin setahun sekali, selama penggunaan sistem berlanjut.
3. Memelihara sistem
Selama manajer menggunakan sistem, berbagai modifikasi dibuat sehingga sistem terus memberikan dukungan yang diperlukan. Modifikasinya disebut pemeliharaan sistem (sistem maintenance). Pemeliharaan sistem dilaksakan untuk 3 alasan, yakni :
a. Memperbaiki kesalahan
b. Menjaga kemutakhiran sistem
c. Meningkatkan sistem
Selama manajer menggunakan sistem, berbagai modifikasi dibuat sehingga sistem terus memberikan dukungan yang diperlukan. Modifikasinya disebut pemeliharaan sistem (sistem maintenance). Pemeliharaan sistem dilaksakan untuk 3 alasan, yakni :
a. Memperbaiki kesalahan
b. Menjaga kemutakhiran sistem
c. Meningkatkan sistem
REPORT THIS AD
REPORT THIS AD
4. Menyiapkan usulan rekayasa ulang
Ketika sudah jelas bagi para pemakai dan spesialis informasi bahwa sistem tersebut tidak dapat lagi digunakan, diusulkan kepada SC MIS bahwa sistem itu perlu direkayasa ulang (reengineered). Usulan itu dapat berbentuk memo atau laporan yang mencakup dukungan untuk beralih pada suatu siklus hidup sistem baru. Dukungan tersebut mencakup penjelasan tentang kelemahan inheren sistem, statistik mengenai biaya perawatan, dan lain-lain.
Ketika sudah jelas bagi para pemakai dan spesialis informasi bahwa sistem tersebut tidak dapat lagi digunakan, diusulkan kepada SC MIS bahwa sistem itu perlu direkayasa ulang (reengineered). Usulan itu dapat berbentuk memo atau laporan yang mencakup dukungan untuk beralih pada suatu siklus hidup sistem baru. Dukungan tersebut mencakup penjelasan tentang kelemahan inheren sistem, statistik mengenai biaya perawatan, dan lain-lain.
5. Menyetujui atau menolak rekayasa
ulang sistem
Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rekayasa ulang sistem dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak.
Manajer dan komite pengarah SIM mengevaluasi usulan rekayasa ulang sistem dan menentukan apakah akan memberikan persetujuan atau tidak.
Prototyping
Prototype memberikan ide bagi
pembuat dan pemakai potensial tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk
lengkapnya. Proses akan menghasilkan prototype (prototyping). Adapun
jenis-jenis Prototipe, yaitu :
Prototype jenis I, sesungguhnya akan
menjadi sistem operasional.
Prototype jenis II, merupakan suatu
model yang berfungsi sebagai cetak biru bagi sistem operasional.
Daya tarik prototype, yaitu :
- Komunikasi antar analis sistem dengan
pemakai membaik.
- Analis dapat bekerja dengan lebih baik
dalam menentukan kebutuhan pemakai.
- Pemakai berperan lebih aktif dalam
pengembangan sistem.
- Lebih efisien dan dapat menghemat biaya
pengembangan.
- Penerapan lebih mudah.
Potensi kegagalan prototype, yaitu :
- Bersifat tergesa-gesa.
- Berharap sesuatu yang tidak realistis dari
sistem operasionalnya.
- Prorotipe I tidak efisien terhadap sistem
yang dikodekan dengan bahasa pemrograman.
- User interface tidak mencerminkan teknik
perancangan yang baik.
REPORT THIS AD
REPORT THIS AD
Penerapannya mempunyai prospek yang baik, dengan karakteristik sebagai
berikut :
- Risiko tinggi
- Pertimbangan interaksi pemakai
- Jumlah pemakai banyak
- Dibutuhkan penyelesaian yang cepat
- Perkiraan tahap penggunaan sistem yang
pendek
- Sistem yang inovatif
- Perilaku pemakai yang sukar ditebak.
Pengembangan Aplikasi Cepat (rapid
application development – RAD)
RAD merupakan seperangkat strategi,
metodologi dan peralatan yang terintegrasi dalam satu kerangka kerja menyeluruh
(information engineering – IE).
Metodologi RAD akan memberi respon
yang cepat terhadap kebutuhan pemakai, tetapi dengan lingkup yang lebih luas.
Unsur-unsur penting RAD, yaitu :
- Manajemen, harus mendukung RAD sepenuhnya
dan menyediakan lingkungan kerja yang membuat kegiatan tersebut sangat
menyenangkan.
- Manusia, dibentuk beberapa Tim yang
terspesialisasi yang dikenal dengan istilah SWAT (Skilled with advanced
tools).
- Metodologi, yaitu siklus hidup RAD yang
terdiri dari perencanaan kebutuhan, rancangan pemakai, konstruksi, dan
cutover.
- Peralatan, terdiri dari bahasa pemrograman
generasi ke-4 dan peralatan CASE (computer aided software engineering)
Pertemuan ke 12 :
Manajemen Sumber Informasi (IRM)
Berbagai Pandangan Tentang IRM
IRM (Information Resources
Manajemen) adalah konsep manajemen sumber informasi yang mengenal informasi
sebagai sumber organisasional utama yang harus dikelola dengan tingkat
kepentingan yang sama seperti sumber organisasional dominan lain seperti orang,
keuangan, peralatan & manajemen.
Jika ingin menerapkan IRM maka harus
ada tiga unsur, yaitu CIO bagian computer melaporkan kepada pimpinan, lalu CIO
turut ambil bagian dalam menyusun rencana untuk organisasi kemudian rencana
jangka panjang itu dibuat untuk kebutuhan informasi. Tipe-tipe dari sumber
informasi, yaitu Informasi umum, informasi dari para spesialis, para pemakai,
fasilitas-fasilitas, database, software, hardware. Hubungan dengan CBIS
adalah untuk memberi dukungan kpd manajer utuk mengontrol area operasinya.
Terdapat pendekatan perencanaan strategis sumber daya informasi (strategic
planning for information resources) atau SPIR. Hasil dari SPIR adalah suatu
rencana yang mengidentifikasi kebutuhan sumber daya informasi bagi tiap
subsistem CBIS untuk periode yang tercakup dalam jangka waktu perencaaan
strategis.
Tipe-tipe dari sumber informasi :
Informasi umum, informasi dari para spesialis, para pemakai, fasilitas-fasilitas, database, software, hardware.
Informasi umum, informasi dari para spesialis, para pemakai, fasilitas-fasilitas, database, software, hardware.
Informasi Sebagai Sumber
Strategis
• Informasi merupakan salah satu
sumber yang dapat menghasilkan keuntungan kompetitif.
Caranya : Dengan memfokuskan pada pelanggan & membangun sistem informasi yang bisa meningkatkan arus informasi antara perusahaan dan elemen lingkungannya.
• Arus Informasi antara perusahaan dan pelanggan :
- Informasi yang menerangkan kebutuhan produk
- Informasi yang menerangkan penggunaan produk
- Informasi yang menerangkan kepuasan produk
Caranya : Dengan memfokuskan pada pelanggan & membangun sistem informasi yang bisa meningkatkan arus informasi antara perusahaan dan elemen lingkungannya.
• Arus Informasi antara perusahaan dan pelanggan :
- Informasi yang menerangkan kebutuhan produk
- Informasi yang menerangkan penggunaan produk
- Informasi yang menerangkan kepuasan produk
Keuntungan kompetitif dicapai
apabila :
- Terjalinnya hubungan yang baik antara elemen-elemen
- Diperlukan arus informasi dengan semua elemen-elemen lingkungannya
- Pentingnya efisiensi operasi internal
IOS (Interorganizational Information System)
- IOS merupakan sistem informasi yang digunakan oleh lebih dari satu perusahaan
- IOS fasilitator bertugas : menunjukkan para peserta bahwa dengan bekerja dalam sistem tsb mereka akan memperoleh keuntungan kompetitif.
- Terjalinnya hubungan yang baik antara elemen-elemen
- Diperlukan arus informasi dengan semua elemen-elemen lingkungannya
- Pentingnya efisiensi operasi internal
IOS (Interorganizational Information System)
- IOS merupakan sistem informasi yang digunakan oleh lebih dari satu perusahaan
- IOS fasilitator bertugas : menunjukkan para peserta bahwa dengan bekerja dalam sistem tsb mereka akan memperoleh keuntungan kompetitif.
CIO (Chief Information Officer)
- Kepala bagian Informasi turut berperan dalam pembuatan keputusan penting dalam perusahaan & memberi laporan langsung ke eksekutif.
- Sebutan lain dari CIO : Direktur SIM, Vice President SIM
Tugas CIO :
- Mempelajari bisnis & teknologinya
- Menjalin kemitraan dengan unit bisnis & manajemen
- Fokus memperbaiki proses bisnis dasar
- Memperkirakan biaya sistem informasi dalam bisnis
- Membangun kredibilitas dengan mengirim service yang terpecaya.
- Kepala bagian Informasi turut berperan dalam pembuatan keputusan penting dalam perusahaan & memberi laporan langsung ke eksekutif.
- Sebutan lain dari CIO : Direktur SIM, Vice President SIM
Tugas CIO :
- Mempelajari bisnis & teknologinya
- Menjalin kemitraan dengan unit bisnis & manajemen
- Fokus memperbaiki proses bisnis dasar
- Memperkirakan biaya sistem informasi dalam bisnis
- Membangun kredibilitas dengan mengirim service yang terpecaya.
Perencanaan Strategis Untuk
Sumber-Sumber Informasi
Jika informasi akan digunakan
sebagai untuk mendapatkan keuntungan kompetitif. Ada tiga tahap yaitu :
1. Era Perencanaan Pra Is Strategis
Yaitu perencanaan sumber informasi yang pertama dilakukan oleh manjer dari unit pelayanaan informasi.
1. Era Perencanaan Pra Is Strategis
Yaitu perencanaan sumber informasi yang pertama dilakukan oleh manjer dari unit pelayanaan informasi.
2. Era Spir Awal
Yaitu melakukan pedekataan atau cara top-down terhadap perencanaan dengan menyari bahwa langkah pertama adalah menentukan tujuan organisasi.
Yaitu melakukan pedekataan atau cara top-down terhadap perencanaan dengan menyari bahwa langkah pertama adalah menentukan tujuan organisasi.
3. Era Modern
Yaitu mengunakan sumber –sumber informasinya,namun status sumber-sumber tersebut juga mempengaruhi rencana strategis dari keseluruhan organisasi.
Yaitu mengunakan sumber –sumber informasinya,namun status sumber-sumber tersebut juga mempengaruhi rencana strategis dari keseluruhan organisasi.
Manajemen dan Strategis End User
Computing
Manajemen dan Strategi End User
Computing
Tugas perusahan adalah untuk
menetapkan kebijaksanaan End User Computing yang memberikan fleksibitas kepada
pemakai untuk melakukan inovasi dalam pengunaan computer.namun juga harus
menentapkan kotrol untuk memastikan bahwa penggunaan tersebut mendukung tujuan
perusahaan. Perencanaan manajemen puncak dari suatu perusahaan yang akan
menetapkan penggunaan komputerisasi yang akan berguna untuk mengetahui
penciptaan sumber informasi dan pengelolaannya Information resources
management (IRM), jika perusahaan akan menerapkan IRM maka harus ada tiga
unsur, yaitu :
1. Eksekutif
puncak bagian komputer melaporkan secara langsung kepada pimpinan yang disebut
Chief Information Officer (CIO).
2. CIO
turut ambil bagian dengan Eksekutif lain dalam menyusun rencana jangka panjang
untuk organisasi.
3. Rencana
jangka panjang harus dibuat agar kebutuhan informasi dapat memberi kepuasan
pelayanan melalui komputerisasi personal.
JENIS END-USER
Salah satu study pertama mengenai end-user dilakukan pada tahun 1993 oleh John Rockart dari MIT dan Lauren S. Flannery, seorang mahasiswa jurusan MIT. Mereka menginterview 200 end-user ditujuh perusahaan dan menidentifikasi enam jenis.
End-User Non-Pemrograman. Pemakai (user) ini hanya mempunyai pemahaman komputer yang sedikit atau mungkin tak punya sama sekali, dan ia hanya menggunakan sofware yang telah dibuat oleh orang lain. Ia berkomunikasi dengan hadware dengan bantuan menu dan mengandalkan orang lain untuk memberikan bantuan teknis.
User Tingkatan Perintah. Pemakai (user) ini menggunakan sofware tertulis yang telah tersedia, namun ia juga menggunakan 4GL untuk mengakses database dan membuat laporan khusus.
Progemmer End-User. Selain menggunakan sofware tertulis dan 4GL, pemakaian ini juga dapat menulis programnya sendiri dan menggunakan bahasa programan. Karena ia mempunyai pemahaman komputer yang lebih baik, ia biasanya menghasilkan informasi untuk pemakian non-programan dan pemakai tingkat perintah. Contoh pemakai jenis ini adalah aktuaris (penaksir), analis keuangan, dan insiyur.
Personel Pendukung Fungsional. Pemakai ini ditugaskan di unit fungsional perusahaan dan menangani penggunaan komputer. Ia mempunyai tingkatan sebagai ahli seperti yang ada di unit pelayanan informasi.
Personel Pendukung Komputerisasi End-User. Spesialis informasi ini ditugaskan di unit pelayanan informasi, namun membantu end-user dalam pengembangan sistem.
Programmer DP. Ia merupakan golongan programer khusus, yang ditugaskan di pelayanan informasi, yang diharapkan memberikan dukungan kepada end-user. Dukungan ini biasanya diberikan untuk menentukan harga kontrak.
Salah satu study pertama mengenai end-user dilakukan pada tahun 1993 oleh John Rockart dari MIT dan Lauren S. Flannery, seorang mahasiswa jurusan MIT. Mereka menginterview 200 end-user ditujuh perusahaan dan menidentifikasi enam jenis.
End-User Non-Pemrograman. Pemakai (user) ini hanya mempunyai pemahaman komputer yang sedikit atau mungkin tak punya sama sekali, dan ia hanya menggunakan sofware yang telah dibuat oleh orang lain. Ia berkomunikasi dengan hadware dengan bantuan menu dan mengandalkan orang lain untuk memberikan bantuan teknis.
User Tingkatan Perintah. Pemakai (user) ini menggunakan sofware tertulis yang telah tersedia, namun ia juga menggunakan 4GL untuk mengakses database dan membuat laporan khusus.
Progemmer End-User. Selain menggunakan sofware tertulis dan 4GL, pemakaian ini juga dapat menulis programnya sendiri dan menggunakan bahasa programan. Karena ia mempunyai pemahaman komputer yang lebih baik, ia biasanya menghasilkan informasi untuk pemakian non-programan dan pemakai tingkat perintah. Contoh pemakai jenis ini adalah aktuaris (penaksir), analis keuangan, dan insiyur.
Personel Pendukung Fungsional. Pemakai ini ditugaskan di unit fungsional perusahaan dan menangani penggunaan komputer. Ia mempunyai tingkatan sebagai ahli seperti yang ada di unit pelayanan informasi.
Personel Pendukung Komputerisasi End-User. Spesialis informasi ini ditugaskan di unit pelayanan informasi, namun membantu end-user dalam pengembangan sistem.
Programmer DP. Ia merupakan golongan programer khusus, yang ditugaskan di pelayanan informasi, yang diharapkan memberikan dukungan kepada end-user. Dukungan ini biasanya diberikan untuk menentukan harga kontrak.
Strategi End
User Computing
Tugas perusahaan adalah untuk menetapkan kebijaksanaan end-user computing yang memberikan fleksibilitas kepada pemakai untuk melekukan inovasi dalam penggunaan komputer, namun juga harus menetapkan kontrol untuk memastikan bahwa penggunaan tersebut mendukung tujuan perusahaan.
Suatu strategi yang telah terkenal adalah penetapan atau pembangunan pusat informasi, ini merupakan pemecahan yang dapatdiimplemestasikan dengan cepat, namun hal ini harus diikuti oleh perubahan-perubahan yang mendasar dari sifat-sifat yang telah permanen. Sutu contoh perubahan yang mendasar ini adalahbahwa pelayanan informasi melepaskan tugas sebagai pemrosesan dan ia diberi tugas khusus untuk mengontrol jaringan. Pada bagian dibawah ini, kita akan membahas dua strategi tersebut.
Tugas perusahaan adalah untuk menetapkan kebijaksanaan end-user computing yang memberikan fleksibilitas kepada pemakai untuk melekukan inovasi dalam penggunaan komputer, namun juga harus menetapkan kontrol untuk memastikan bahwa penggunaan tersebut mendukung tujuan perusahaan.
Suatu strategi yang telah terkenal adalah penetapan atau pembangunan pusat informasi, ini merupakan pemecahan yang dapatdiimplemestasikan dengan cepat, namun hal ini harus diikuti oleh perubahan-perubahan yang mendasar dari sifat-sifat yang telah permanen. Sutu contoh perubahan yang mendasar ini adalahbahwa pelayanan informasi melepaskan tugas sebagai pemrosesan dan ia diberi tugas khusus untuk mengontrol jaringan. Pada bagian dibawah ini, kita akan membahas dua strategi tersebut.
Komentar
Posting Komentar